Dunia menulis tidak lepas dari
kehidupan ini. Sebagai guru, itu tetap aku lakukan. Semisal, mau mencari materi
yang tidak ada di paket, aku akan membuat rangkuman. Makanya, khusus untuk
merangkum pelajaran biasanya aku harus beli buku. Karena aku megang 2 kelas,
akhirnya beli buku yang kategori catatan harus lebih dari satu, tepatnya sih
beli selusin. Terus, selain merangkum, menulis juga di papan tulis. Memaparkan
materi, dan membuat tulisan tambahan saat memberi penjelasan. Maka dari itu,
aku mengatakan kalau menulis itu tidak lepas dari kehidupanku.
Terkait menulis, aku juga tidak
lepas dari yang namanya membeli buku dan membaca. Untuk membeli buku, aku
biasanya tidak menganggarkan sama sekali. Bila ada uang dan kebetulan ke kota, aku
akan mampir ke toko buku, dan akhirnya beli. Nah, untuk membaca ya harus memang
begitu. Beli buku untuk apa? Tentu doang untuk dibaca.
Kenapa aku membeli buku?
Membeli buku itu sebenarnya harus
pikir-pikir panjang. Alasannya karena susah didapat, tentu karena harganya yang
lumayan mahal. Dulu, saat aku kuliah di kota, aku bisa dihitung jari beli
bukunya. Bukan tidak beli buku, beli buku namun hanya terkait dengan mata
pelajaran kuliah doang. Sekarang, justeru ketika sudah di kampung, aku malah
sering beli buku. Sebagian keluargaku marah karena sering beli buku. Dihitung-hitung
sudah lumayan uang dikeluarkan. Karena aku tidak pernah menganggarkan beli
buku, ah, malas untuk hitung-hitung. Pokoknya, kalau ada rizki pasti beli buku.
Selain jarak yang jauh, makanya
kalau beli buku, aku jarang beli satu. Paling banyak itu 3 buku. Makanya, kalau
ke kota harus siapkan uang yang lumayan. Sebab, suka hilaf lihat-lihat buku. Padahal,
buku yang aku beli itu buku yang sudah terbit di tahun-tahun belakang dari
tahun itu. Tapi tidak apa-apa, soalnya membeli buku harus aku lakukan demi...
Pertama, mengisi waktu kosong. Dalam
sehari, aku bisa baca satu buku. Walau kebanyakan aku sering beli buku novel. Karena
sehabis kerja, aku banyak waktu kosong. Akhirnya, supaya terlihat lebih baik,
akhirnya beli buku dan baca-baca terus.
Kedua, berpaling dari TV. Dalam
diri ini menekatkan diri untuk tidak beli TV. Makanya, biar tidak nonton TV,
aku berpaling ke buku. Bukannya tidak ada TV, saudara-saudaraku punya TV.
Namun, tidak dipungkiri aku juga nonton. Tapi ya itu, paling sebentar saja. Atau,
kalau lagi malas baca buku akhirnya pelariannya ya nonton.
Ketiga, mau mengembangkan jadi
penulis. Tidak bisa dipungkiri, ketika selesai baca buku, rasa gatal untuk
menulis itu pasti ada. Makanya, setelah baca buku, kadang aku suka foto-foto
buku dan buat resensi. Atau setidaknya, aku buat cerpen dan novel. Alhamdulillah,
berkat itu ada beberapa tulisanku mejeng di koran dan novel pun udah ada di
toko buku.
Biar terlihat pintar
Ini sih tidak muluk-muluk. Pernah
aku sengaja bila ke sekolah megang buku tebal. Padahal, aku tidak baca sampai
akhir. Baru setengah, langsung ditutup. Namun, itu tidak berakhir lama. Aku rasa
itu buruk akhirnya aku harus benar-benar membaca. Saat itu sudah terjadi,
ternyata, aku bisa cerita ke teman tentang novel atau buku yang pernah aku
baca. Ya... ada positifnya. Setidaknya, ada bahan untuk dibicarakan. Kadang,
ketika kita membahas sebuah buku, di sanalah letak ada pintarnya kita. #Bukan
pencitraan, ya. Hehe.
Bukan hanya terlihat pintar ke
teman sebenarnya, lebih tepatnya, kita lebih tahu tentang tatanan bahasa yang
baik dan benar. Jadi, ketika ada kelebihan sedikit dari kita, secara tidak
sadar kadang ada teman yang bertanya tentang dunia tulis menulis. Dan mulailah,
kita bisa berbagi.
Sekarang, beli buku harus yang murah
Sejak adanya toko Gramedia di
kotaku. Walau jauh... bila ada waktu, aku kadang beli buku. Untungnya lagi,
sekarang aku tidak harus mengeluarkan uang cukup banyak. Dengan 10 ribu alhamdulillah
bisa beli 1 buku. Bersyukur banget ada buku murah. Walau buku murah itu
terbitan lama, setidaknya aku bisa membaca buku tanpa harus banyak uang. Sekarang,
aku perhitungan kalau mau beli buku baru dengan harga yang mahal.
***
Dan akhirnya, membeli buku dan
membaca itu tidak bisa lepas dariku. Walau itu tidak setiap hari. Maksudku,
baca buku tidak harus setiap hari. Kalau kuota tidak ada, atau lagi pengen ya
langsung baca buku. Sebab, aku suka beli buku murah walau nanti dibacanya.
Oya, bagi teman-teman yang tidak
hoby membaca, coba paksakan diri. Tidak ada salahnya membaca. Banyak orang yang
sulit mengerti dan terlihat bodoh karena mereka tidak suka membaca buku. Nah,
untuk mengatasi hal itu, sebaiknya teman-teman biasakan menaruh 1 buku di tas,
atau di samping tempat tidur. Lambat laun, secara tidak sengaja atau apalah,
teman-teman pasti akan membacanya.
Oke?
Baiklah, cukup dulu cerita tidak
jelas saya. Semoga teman-teman senang mampir di blog sederhana aku ini. Bye bye.
0 Comments
Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^