Berkunjung ke Gili Lawang Lalu ke Gili Sulat

Yuhu... kayakanya hari ini saya harus bersorak girang. Soalnya hari ini bisa jalan-jalan ke sebuah gili yang ada di daerah sekitar. Maksud saya, berkunjung ke gili yang hanya bisa saya lihat dari jauh. Itu pun bisa dilihat hanya saat di jalan raya. Bila dilihat terus, jaraknya akan jauh. Namun sebenarnya, bila ditelik lebih jelas, dari rumah saya ke tempat gili ini tidak mencapai berapa jam. Misal, berangkat dari rumah lalu ke tempatnya paling makan waktu sekitar 1 jam. Tidak lama, kan?

Ke gili ini sebenarnya dalam rangka pembagian tugas dari sekolah. Namun karena temanya masih berlibur, teman-teman punya ide untuk berkunjung ke gili. Jadinya, sambil pembagian tugas sekaligus jalan-jalan. Padahal, nyatanya, ini lebih dominan jalan-jalan ketimbang inti dari semuanya. Intinya secuil, namun jalan-jalan berkepanjangan. Tidak masalah sih sebenarnya. Saya dan teman-teman dapat keuntungan besar. Jalan-jalannya bisa dikatakan puas. Plusnya lagi, jalan-jalan ini diiringi dengan bakar ayam dan ikan. Tambah luar biasa, bukan?

Nah, karena ini adalah pertama kalinya saya berkunjung ke gili ini, maka dari itu, tidak lupa harus mengabadikan moment ini. Jadi, kamera tidak boleh dilupakan. Karena tidak memiliki kamera, kamera HP juga sangat diperbolehkan. Intinya, hasil kameranya harus benar-benar bagus, ya.

Karena saya tidak tahu jalan, maka dari itu saya dan teman-teman harus kumpul di rumah Kepala Sekolah, setelah itu berangkat. Berarti kami harus ke Sugian, lalu melewati desa lainnya.

Kalau sudah ketemu dengan lokasi ini, silahkan mulai masuk. Di sini sebenarnya seperti tempat istirahat sebentar saat sudah lelah berkendaraan. Namun sayang, tempat ini tidak begitu terurus. Makanya, bangunan yang berupa sebuah bale besar ada yang rusak. Bukannya tidak ada orang yang menghuni ini, tapi mungkin karena tempat ini bukan dijadikan tempat wisata.

 

Kalau sudah sampai, silahkan cari arah ke sebelah kiri dan silahkan mulai melangkah. Jalan ini sebenarnya menuju Gili Lawang. Jadi, gili yang pertama saya dan teman-teman kunjungi adalah Gili Lawang. Di sepanjang jalan akan ada ditemukan tumbuh pohon-pohon mangrove. Selain itu, tempat ini juga ada bale-nya. Biasnaya orang Lombok mengatakan berugak. Tempat ini bisa dijadikan tempat istirahat sejenak. Setelah itu, mulailah melewati jembatan kecil. Kalau teman-teman ingin berfotoria, boleh saja. Jangan lupa ambil angel yang bagus-bagus. Tapi sayang, jembatan kecil ini runtuh akibat banjir yang menimpanya.

 

Saatnya ke Gili Lawang. Silahkan sewa perahu untuk menuju ke sana. Bagi teman-teman yang suka mual atau pusing saat naik perahu, gimana ya, kayaknya harus urungkan niat ke gili. Untuk ke gilinya cukup memakan waktu. Kurang lebih sekitar 30 menit. Ini juga tergantung kecepatan perahunya. Saat sudah mulai naik, silahkan nikmati pemandangan laut yang menkajubkan. Boleh lihat sebelahnya dengan panorama pegunungn Rinjani, dll-nya.

 

Waktunya sampai ke Gili Lawang. Berarti waktunya cari spot-spot yang bagus untuk foto. Sebenarnya tempat ini tidak begitu wow menurut saya. Cuma, tempat ini dikatakan gili. Lalu diimbangi dengan paisr putihnya. Di sini juga cuma ada 1 berugak berukuran sedang. Selebihnya, hutan yang banyak ditumbuhi rumputan-rumputan semacam rumput ilalang. Di sini juga banyak sampah, untungnya daun-daun lebih dominan ketimbang plastik. Walaupun demikian, kalau dijadikan tempat foto-fotoria sangat direokemend. Jangan lupa, cari angel-angel yang oke. Makanya, disarankan kalau mau foto butuh keahlian.

..........................

Setelah kenyang di Gili Lawang, saatnya pindah ke Gili Sulat. Untuk mencapai Gili Sulat membutuhkan waktu hampir setengah jam. Dari Gili Lawang ke Gili Sulat perahunya tingal diputar saja. Jadi, saya dan teman-teman berada di posisi tengah laut utuk ke Gili Sulat. Sebenarnya, kalau mau ke Gili Sulat tidak mesti melalui tempat saya star dari awal. Ada tempat menunggu yang memang khusus untuk ke Gili sulat.

Saat menuju ke Gili Sulat, pemandangan indah laut akan senantiasa mendampingi. Warna biru, kehijauan laut, serta mangrove-mangrove yang subur terlihat sangat menakjubkan. Hamparan gunung di sampingnya serta perumahan-perumahan penduduk yang terlihat seolah menambah daya tarik pemandangannya.

Baiklah, saatnya sampai di Gili Sulat. Di Gili ini ada semacam 2 rumah yang biasanya digunakan untuk istirahat sambil makan-makan. Tidak lupa ada jalan-jalan yang satu sama lain saling terhubung. Jalan ini sangat panjang. Bahkan menembus laut lagi. Maksud saya, ujung dari jalan ini akan memperlihatkan laut lagi.

Tempat ini lebih indah ketimbang Gili Lawang. Tidak ada sampah yang terlihat berserakan. Tempat ini juga layak digunakan berfotoria bersama sahabat dan orang terkasih. Mungkni praweding juga diperbolehkan.

Salah satu tanaman yang banyak di sini ya itu mangrove. Indahnya lagi kita dengan senang hati melihat ikan-ikan kecil yang berlarian dengan tenang.

Tempat ini juga sudah banyak dikunjungi orang luar. Semacam universitas dari Jawa. Maaf, saya lupa mencatat nama universitasnya. Yang pasti, mereka memberikan nama latin pada tanaman.

Baiklah, cukup dulu uraian dari kunjungan saya ke 2 gili ini. Sebenarnya, Gili Sulat lebih indah digunakan untuk berfotoria. Nah, bagi teman-teman yang mau berkunjung ke sini, silahkan siapkan diri sebaik mungkin. Utamakan kesehatan. Siapkan uang juga untuk menyewa perahu. Biayanya berkisar 200-400ribu. Mungkin ini tergantung jumlah teman atau lainnya. Atau, bisa jadi teman-teman mendapatkan yang lebih murah.

Bagi teman-teman yang mau berkunjung, saya rekomend. Kalian tidak akan kecewa untuk berkunjug. Gimana teman-teman, tertarik? Ayo ke Lombok! Ada banyak pesona indah di Lombok. Hehe.

Alamat gili: Jln. Desa Sugian Kec. Sambelia (83656), Lombok Timur, NTB.