Berlaku untuk merek Canon tipe apa pun.
Ini juga berlaku untuk Windows 2007.
Bagi pelajar, pekerja, atau
pengusaha, dan lain-lainnya, printer merupakan alat yang vital. Tanpa benda
ini, rasanya semua pekerjaan akan terhambat. Tidak bisa dibayangkan betap
repotnya ke sana ke mari untuk sekedar mencetak hasil kerja di komputer. Untuk itu,
kalangan yang memang membutuhkan printer akan bergegas untuk membeli. Masalah harga,
printer memang bervariasi. Itu juga tergantung mereknya. Untuk saya, sering
beli merek Canon. Bukan seringnya, tapi masih setia untuk membeli merek
ini. Kenapa? Karena merek ini lebih akrab saja. Waktu kuliah, banyak teman yang
nyaranin untuk beli merek ini. Makanya, waktu kuliah juga beli merek ini.
Seperti yang saya katakan tadi,
printer memang sangat vital. Dulu, saat belum punya printer saya lelah bolak
balik ke warnet atau ke rental komputer. Bayarnya juga lumayan, 500 per lembar.
Kalau sekarang? Saya tidak tahu pasti. Mungkin bisa naik. Dulu juga, bayar
cetak itu variasi. Kalau sekedar tulisan saja, bayar 500 per lembar. Kalau ada
gambar 1000 per lembar. Kalau dihitung-hitung selama berapa tahun, biaya cetak
hampir bisa beli printer.
Karena vital, akhirnya saya beli. Sampai tahun sekarang, printer saya masih sehat. Namun, berapa minggu-minggu kemarin, akhirnya lemah juga, alias mati total. Itu lantaran mati lampu mendadak hingga printer saya kaget dan tidak bisa nyala lagi. Ibaratnya seperti manusia yang mati mendadak karena dapat terapi shock dari seseorang. Mungkinkah printer saya terserang serangan jantung?
Terkait hal ini, saya juga pernah
beli printer yang harganya lebih tinggi ketimbang printer sebelumnya. Tapi sayang,
printer ini malah tidak bisa dipakai untuk mencetak. Ada bagian di dalamnya
yang rusak. Entah penyakit apa lagi ini. Yang pasti, printer saya ini hanya
bisa digunakan scan dokumen. Dan akhirnya, saya sekarang menggunakan
printer kakak yang dulu saya belikan. Saya masih setia dengan merek Canon. Saat
beli yang ini, harganya lebih naik berapa persen dari printer yang saya beli
dulu.
Emang dasar printer kayaknya. Sudah
lazim banget rusak. Seperti sudah di set berapa tahun pemakaiannya. Kalau sudah
di luar setnya, bakalan rusak. Seperti produk makanan yang memiliki masa
pemakaian. Apa seperti itu, ya?
Baiklah. Saya tidak ingin
berpanjang lebar lagi tentang penguraian tentang printer saya yang
ujung-ujungnya menjadi barang rongsokan. Kali ini, saya ingin berbagi cara
menggunakan printer yang rusak katrik hitamnya. Cara ini saya lakukan ketika
katrik hitam printer saya rusak. Terlalu berat untuk ganti katrik, harga katrik
hampir separuh dari harga printer baru. Makanya, harus mikir dulu kalau beli
katrik. Bahkan saya berpikir, mending beli printer baru saja. Bukan begitu?
Bagaimana caranya? Ini caranya.
Set dulu printernya. Caranya seperti
mau cetak dokumen pada biasanya. Tinggal perhatikan bagian yang bertulis Properties.
Tinggal klik.
Akan muncul beberapa pilihan di
sana. Silahkan pilih Maintenance. Klik.
Beberapa pilihan juga akan
muncul. Biasanya bagian ini digunakan untuk melakukan perintah pada saat ingin
membersihkan printer. Kalau masalah ini, silahkan pilih Ink Cartridge
Settings. Maka akan muncul pilihan tentang pilihan pewarnaan saat mencetak.
Karena katrik hitam rusak, maka pilih Color Only. Lalu klik OK.
Berikutnya klik OK selanjutnya. Ini untuk mempatenkan set yang dilakukan.
Silahkan mulai mencetak dokumen yang diinginkan. Untuk terkait hal ini, biasanya akan muncul diaolog pilihan pada saat mencetak. Dialog itu berupa himbauan tentang katrik yang digunakan. Jangan sungkan untuk mengkilik OK. Maka, dokumen siap untuk dilihat hasil cetakannya.
............
Catatan yang perlu diketahui. Peng-nge-set-an
semacam ini sedikit menghasilkan cetakan yang tidak memuaskan. Itu semacam
warna tinta yang tercetak di kertas. Warnanya tidak benar-benar hitam seperti
menggunakan katrik hitam. Warnanya lebih ke arah ungu ke-ungu-an. Tapi setidaknya,
ini bisa membantu kerja kita. Yang penting, dokumen yang dicetak tidak
digunakan untuk sebuah hal yang memang penting. Contoh skripsi. Kalau hal ini,
wow, siap-siap deh dapat sedikit kritikan dari dosen.
Cukup sekian dulu. Semoga apa
yang saya posting ini membantu. Bagi yang tidak berkenan, boleh, kok, tidak
diikuti. Tapi setidaknya, lihatlah niat baik saya untuk membantu. Eh. Wow,
jangan hiraukan kicauan ini, ya. Salam hangat. Hehe.
0 Comments
Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^