Ticker

6/recent/ticker-posts

Kuliner Pecel Lombok Enak di DINAS Selong

Kuliner - Hari ini mau berbagi tentang makanan enak. Ini khas Lombok. Banyak makanan Lombok yang enak-enak. Pastinya, pedas adalah khasnya. Lombok memang begitu. Makanya, banyak orang bilang bahwa orang Lombok itu keras. Keras karakter maksudnya. Mungkin itu karena makanannya yang serba pedas. Ini masih menurut orang, ya. Kalau aku? Baik dong. Abaikan! Hehe.

gerobak pedagang pecel, dll

Makan tanpa ada tambahan pedas memang terasa hambar. Seperti hidupku yang hambar. Butuh seseorang. Hiks. Abaikan lagi! Memang begitulah makan. Selalu mengharapkan enak. Terutama di lidah. Untuk orang Lombok, untuk lebih enak makan, biasanya akan menyuguhkan makanan pedas. Ini memang luar biasa enak kalau demikian. Aku termasuk penyuka pedas. Tapi tidak sampai telinga keluar asap, ya. Pedasnya level standar lah. Maklum, lambung masih kagok tentang pedas-pedas.

Untuk kaitannya dengan makanan pedas. Ini ada salah satu makanan enak menurutku. Pecel! Ada yang tahu? Bukan pecel lele ya. Soalnya aku tidak berani makan kalau itu. Takut bagian kepalanya. Ngeri kelihatannya. Terutama bagian kumisnya. Kayak kumis mas Tukul. Pis ya mas Tukul. Ini sebuah perumpamaan semata. Pecel ini khas Lombok. Ada bumbu kacangnya. Ini ditumbuk dengan bahan lainnya. Cabai tentu tidak akan ketinggalan. Ini kan sumber pedasnya. Kalian berani berapa cabainya?
pecel dan keramik (suka warna keramiknya) hehe
Pecel ini aku temukan saat aku ke kantor DINAS di Selong. Bagi kalian yang tidak tahu, Selong itu ibukotanya Lombok Timur. Jadi, di sini pusat dari segala pemerinthan yang ada. Salah satunya pendidikan. Tempatnya digapit dengan DEPAK dan KODIM. Jadi, bagi kalian yang macam-macam bisa langsung disigap. Tapi kalau orang berpendidikan biasanya baik-baik dong. Nah, kebetulan ke sana. Awlanya, aku tidak tahu tempat jualan pecel ini. Selama ke DINAS aku tidak menemukannya. Mungkin aku lalai.
pecel dan es teh (sejoli yang tidak terpisah)
Setelah tahu, ternyata tempatnya cukup santai. Ini tempatnya masih di lingkungan DINAS. Di dalam lingukan DINAS maksudnya. Tempatnya berdekatan dengan musola. Posisinya juga didekat tembok KORAMIL. Ada teman yang pesan pecal. Terlihat menggugah selera akhirnya aku pesan juga. Hidangan disajikan. Langsung disantap. Dan, duh, enak banget.
Satu porsi bikin kenyang. Sebenarnya mau nambah. Tapi karena didampingi sama es teh, akhirnya kenyang juga. Pecel ini bersi tahu, lontong, telor, kangkung, dan toge. Mereka ini dipotong-potong, lalu disatukan dalam balutan ragi pecelnya. Bagi yang suka pedas, tidak lupa ditaburi sambal terasinya. Kalau Lombok beberok. Rasanya enak. Bumbunya manis. Kalau orang Jawa, pasti suka. Ada rasa Jawanya yang manis. Ada rasa Lomboknya yang pedas. Pokoknya lengkap. Satu porsi Cuma 5ribu. Semoga tidak salah. Soalnya, saat bayar langsung dengan pesanan lainnya. Salahnya aku, kenapa tidak nanyak.
Pecel ini masih berkesan menurtku. Selama ini, kenapa aku tidak tahu ada pecel enak begini. Dulu, kalau ke DINAS langsung ke Taman Kota untuk beli bakso, atau lainnya. Jadi, mesti siap mental untuk pesan di Taman Kota. Maksudku, biasanya letak penjual dengan pesan lumayan jauh. Harus acungkan tangan atau teriak kecil, baru penjual datang menghampiri. Tidak enaknya kalau ada yang lihat. Nah, dengan adanya pecel di DINAS, jadi aku tidak usa lagi ke Taman Kota. Tempatnya cukup kecil tapi lumayan untuk berteduh. Apalagi ada musola di sampingnya. Kalau ada waktu, kan, bisa langsung sholat. Atau, bisa juga sholat sunat lainnya.
Lain kali, bila aku ke DINAS, pengen tanya-tanya ke penjualnya. Terutama bumbu pecelnya. Duh, ini tukang penjualnya bikin penasaran saja. Kapan lagi ke DINAS, ya? O ya, selain pecel, di sini juga ada soto, kopi pahit, dan minuman lainnya. Penjualnya juga ramah. Mungkin karena kami serumpun, ya.
Bagaimana, apa kalian penasaran? Bagi teman Lombok, boleh mampir ke sini. Tidak rugi, kok. Tapi, siapkan diri dengan baju rapi. Namanya kantor DINAS, ya harus serba rapi. Takutnya nanti dianggap tukang minta-minte. Eh. Hehe. Canda.
Baiklah, tunggu kulienr lainku ya. Ini masih belajar nulis hasil kuliner pertamaku. Jadi, kalau kalian tidak nyaman baca, harap maklum, ya. Jika mau, boleh juga beri masukan. Aku senang banget kalau diperlakukan seperti itu. Akhirnya, bye bye bye.
Reactions

Post a Comment

2 Comments

  1. sederhana tapi pasti bermakna ya, lezat pula makanannya... terimaksih informasinya


    bantu visit kita juga dengan klik di sini ya, terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih sudah mampir. uah... saya kira dapat job review nih. hehe.

      Delete

Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^