Kali ini, entah dari mana
datangnya ide ini. Yang pasti, sejak diterima oleh Google AdSense, rasanya
ingin terus posting artikel di blog. Dan, tidak lupa untuk mempromosikan.
Namun, ya itu, rasa malas itu muncul seketika. Memang dasar malas, selalu
begitu. Seolah seperti tamu tidak diundang namun datang terus. Huh. Sedih jika
membicarakan tentang malas itu, soalnya malas itu memang enak. Lantas, untuk
mengatasi malas? Ya... harus memaksa diri. Setidaknya, ini harus dilakukan karena
impian untuk lolos GA akhirnya datang juga.
Baiklah, untuk menghilangkan rasa
malas dan memaksa diri, ini aku buat sebuah agenda kecil-kecilan yang aku
singkat SKK. Apa itu SKK? SKK itu kepanjangan dari Survei Kecil-kecilan. SKK
ini aku berikan kepada muridku yang memang sebenarnya sejak dulu aku sering dilakukan. Namun ya itu, dulu, hanya sekedar untuk mengisi waktu kosong
murid dan menghilangkan rasa penat saja setelah selesai belajar. Nah, untuk
part 1 ini, aku melakukan survei dengan tema Kartun Kesukaan. Kenapa tema ini?
Karena aku ingin tahu saja, usia anak SMP yang tergolong remaja, apa masih
menyukai kartun atau tidak. Soalnya, sebagian anak remaja sudah mulai bosan
dengan kartun.
Ini sih bukan mutlak suka atau
tidaknya. Ini hanya menyaring pemahaman mereka tentang sebuah kartun. Maksudnya,
kira-kira mereka mampu tidak memilah mana kartun yang memang baik untuk
edukasi. Tapi sebelum membahas mengenai itu, ini ada beberapa kartun yang
mereka pilih.
Pada gambar menunjukkan bahwa
kartun Upin dan Ipin lebih banyak dipilih. Ada banyak alasan mereka kenapa
memilih kartun Upin dan Ipin. Salah satunya yaitu, “Saya suka Upin dan Ipin
karena kartunnya menarik dan lucu. Ada kalanya kita mendapat pelajaran dari
kartun tersebut yaitu, kita harus menghormati guru, menyanyangi orangtua, dan
tolong menolong teman. Dan, dalam kartun ini kita harus bisa menggapai
cita-cita.” Selain itu di kartun Pada Zaman Dahulu, salah satu mereka beralasan
bahwa, “Tokohnya si kancil yang cerdik, selalu tahu cara menyelesaikan semua
atau berbagai masalah. Dan, ada maknanya di dalam cerita tersebut. Selain itu,
ceritanya juga menarik dan lucu.”
Dari beberapa alasan yang
dilontarkan mereka, membuktikan bahwa memang mereka khusus yang masih remaja
masih bisa membedakan mana kartun yang baik. Setidaknya, dari kartun yang
mereka tonton mampu membuat mereka mengerti tentang mana yang baik dan buruk. Bukan
hanya itu, berdasarkan gambar di atas, semua kartun yang ada di list tersebut,
mereka membuat alasan bahwa kartun hanyalah sebuah tontonan untuk menghibur. Jadi,
di sini, mereka mampu untuk menganalisa kartun.
Dengan hasil survei demikian,
maka usia remaja seperti mereka akan tentu bisa dikategorikan mampu memilah
tontonan yang layak bagi mereka sendiri terutama khusus di kartun. Karena memang, tidak bisa dipungkiri ada beberapa kartun memang tidak layak untuk
ditonton. Di sini, dalam list di gambar, tidak akan ada pengkategorian kartun
mana yang layak dan tidak. Karena ini murni hanyalah survei kecil-kecilan.
O ya, sebelum mengakhiri ini,
perlu diketahui, servei kecil-kecilan ini menggunakan sekitar 50 muridku. Itu pun,
ada list kartun juga yang tidak aku masukan dalam gambar. Jadi, karena itu aku
tidak menotalkan berapa jumlah semuanya.
Baiklah, semoga SKK ini
bermanfaat. Murni ini semata hanyalah ide koyol saja. Namun, aku berharap
semoga kita semakin cermat kepada keluarga kita terutama untuk remaja. Alangkah
baiknya, kita sebagai keluarga mengontrol tontonan anak remaja.
0 Comments
Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^