Ticker

6/recent/ticker-posts

Goresan Hati: Perjuangan yang Kadang Terlihat Sia-sia

Ingin lebih maju. Itu dambaan semua orang. Banyak hal yang dilakukan untuk mencapainya. Pengorbanan pun kerap dilakukan. Tidak masalah jika pengorbanan itu terlihat berat. Semua demi sebuah kemajuan. Akankah sanggup? Mau tidak mau memang harus sanggup. Memang begitulah kehidupan. Siapa yang rela berkorban, maka kelak akan mendapatkan hasilnya.

image:pixabay.com

Hasil? Kadang itu tidak bisa tercapai. Seberapa pun sebuah pengorbanan jika memang bukan rizki, maka itu tidak akan bisa tercapai. Inilah yang dinamakan sebagian dari perjuangan. Pengorbanan adalah bagian dari perjuangan.

Perjuangan itu melelahkan. Sangat melelahkan. Saya pernah merasakan hal itu. Sejak memutuskan untuk mengubah ke arah hidup yang lebih baik, saya memutuskan untuk mengikuti sebuah tes. Ya, tes yang akan mengakhiri derita saya selama ini. Derita yang sudah dipikul selama ini. Gaji pertiga bulan yang bisa dihitung satu tangan, akan segera berakhir. Tapi apa semudah itu? Oh tidak. Saya terlalu percaya diri dengan kemampuan tidak seberapa saya. Saya benar-benar salah total. Masih banyak orang yang lebih dari saya. Banyak orang yang lebih beruang ketimbang saya. Mungkin... ini karena saya....

Baiklah, perjuangan ini terlihat sia-sia. Belajar. Mengumpulkan soal. Mencoret-coret. Berjuang ke tempat tes, dan lolos di babak pertama. Berikutnya ke babak kedua. Sebuah pengorbana kembali hadir sini. Hujan yang deras. Kekesalan datang. Kebencian hadir ke teman. Semua menyatu. Waktu yang seharusnya dipakai belajar harus diubah menjadi sebuah kegigilan. Terasa menusuk ke tulang. Namun itu akhirnya terlewatkan ketika pagi kembali untuk mengikuti babak kedua. Apa hasilnya?

Oh, saya baru tahu, bukan hanya saya saja yang berjuang untuk mengubah kehidupan ini. Ada ratusan, salah, ada ribuan yang mengikuti tes. Apa saya menyerah? Bukan. Bukan saatnya untuk menyerah. Walau orang-orang di atas saya, saya masih semangat untuk membuktikan itu. Walau di hati kecil saya ada jeritan, “Sepertinya akan terlihat sia-sia.”

Saat waktu bergulir, itu semua memang benar – sia-sia. Kata orang, tidak ada perjuangan yang sia-saia. Tinggal dalam diri saja yang melihat sudut pandang dari sisi lain. Hikmah? Mungkin itu maksudnya. Tapi, itu sedikit tidak berguna bagi saya. Saat itu, saya tidak ingin berada di level yang sok bijak atau lainnya. Hati saya sedikit pegal dengan hal itu. Apa penyebabnya? Mungkin ini adalah sedikit persen, namu itu benar-benar menusuk. Semua sudah ada yang ngatur. Ini hanya sebuah pormalitas.

Setega itukah orang-orang atas? Mempermainkan sebuah pengorbanan yang tidak lain merupakan bagian dari perjuangan. Setega itukah? Apakah saya adalah wayang yang bisa diarahkan ke sana kemari namun berakhir menjadi piguran semata? Oh, saya menyadari bahwa inilah dunia sekarang. Di mana, ada lembaran berangka banyak yang menang. Dan saya? Tidak, ini bukan drama. Hanya saja saat itu, itu yang saya rasakan. Apa ini berlebihan?

Andai kalian berada di posisi saya kala itu, mungkin kalian juga beranggap bahwa perjuangan itu terkadang sia-sia. Tidak ada dampak sama sekali. Tapi ya sudahlah, anggap saja itu hanyalah permainan yang ingin dicoba namun terasa melelahkan sehingga tidak ingin dimainkan lagi. Yakin tidak akan bermain lagi? Selama ada kesempatan, tidak ada salahnya saya bermain lagi. Walau pada awalnya, saya tahu bahwa permainan itu hanya membuat lelah saja.

Hidup memang kadang terlihat menyenangkan bagi orang-orang di atas, tapi sebenarnya bagi saya itu melelahkan. Jadi tidak heran jika orang-orang atas lebih gemar mempermainkan hukum. Sebab, mereka sudah terbiasa memainkan permainan yang menyenangkan. Bukan begitu?
Reactions

Post a Comment

4 Comments

  1. Hidup mungkin kadang tak adil, tapi juga tak selamanya tak adil. Kadang memihak orang lain, kadang juga memihak diri sendiri. Hidup memang seperti itu, takkan ada yang selamanya diatas, juga takkan ada yang selamanya dibawah. Apa yang harus dilakukan hanyalah nikmati, jalani, syukuri ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar mas. terima kasih sudah mau mampir dan baca. hehe... ayo isi blog terus. semangat!

      Delete
  2. Kerja keras berbanding lurus dengan kesuksesan.
    tetap semangat bang...

    ReplyDelete

Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^