Ticker

6/recent/ticker-posts

Sakit Itu Memang Tidak Mengenakkan



Kondisi hari ini benar-benar buruk. Flu, kepala pusing, dan sedikit panas. Beberapa keadaan ini aku terima ketika beberapa kerjaan yang kulakukan. Pertama, karena seringnya aku membukan facebook. Kedua, karena selain facebookan aku juga mengerjakan Dapodik dan PMP untuk sekolah. Kadang, aku tidur jam 11.30. Bisa lebih dan kurang. Sebelumnya, sebelum banyak yang kualami, sebelumnya aku memang sedikit agak flu, tapi tidak separah ini – tersumbat dan sulit bernapas.


Beberapa faktor itu kini mendatangkan sudaranya yaitu faktor kerjaan pelatihan BOS di MTs Negeri Selong. Ini baru pertama kali aku ke sekolah ini. Ada niat untuk foto-foto, tapi kedaan tidak memungkinkan. Aku terlalu asyik dengan jaringan 4G di HP sehingga sambil mendengarkan pelatihan sambil mendownload yang aku inginkan. Jujur, aku merasa bersalah. Tapi, mau apa lagi. Jaringan 4G hanya bisa aku nikmati di Selong. Di rumah, tidak sama sekali.

Bersalah? Itu wajar. Tapi akhirnya aku kembali fokus. Berusaha untuk mencerna itu semua. Alhamdulillah, aku sedikit paham. Semoga nanti bisa diperaktikan. Ini sebenarnya buka tugas murniku. Tapi murni sebagai pendamping dan pelengkap saja. Bendahara di sekolahku mengerti tentang materi pelatihan ini, tapi urusan komputer sedikit lama – bukan gaptek, ya.

Selama pelatihan, ada beberapa kekesalan yang aku rasakan sampai akhir. Pertama, tutornya tidak mengenal waktu. Saat adzan Zuhur, seharunya ia berhenti. Tapi nyatanya ia malah tetap berbicara. Seketika pikiran negatif berkelabat pada diriku. Setelah selesai adzan, ia sedikit memberi perlawanan bahwa ia sengaja tetap berbicara karena saat adzan tidak mungkin para peserta dan ia sholat. Ada siswa yang melakukan ibadah. Namun, sebenarnya pembelaan ia salah. Beberapa peserta menyalahkannya, tentu dalam hati saja. Seharusnya, saat adzan ia diam. Bukan begitu?

Berikutnya, terkait makanan yang disuguhkan. Aku bukan bermaksud untuk menolak rizki. Hanya saja, makan siang yang disuguhkan kurang enak. Jika tidak lapar, mungkin aku tidak akan makan. Tapi, apa mau dikata. Panitia pelatihan yang menentukan itu semua. Padahal, bila dilihat dari biaya pelatihan yang dikeluarkan masing-masing sekolah, seharusnya makan siang jauh lebih enak.

Makan siang berakhir. Barulah sholat Dzuhur dilaksanakan. Istirahat sebentar. Pelatihan dimulai. Kondisi ini yang membuat kondisiku makin parah. Aku tidak tidur siang. Entahalah. Jika aku melakukan perjalanan 2 jam lebih, aku terbiasa dengan tidur siang. Jika tidak, maka mataku terasa pegal dan lelah. Apalagi, pelatihan ini berakhir sampai jam 5.30 (kurang lebih).

Dan, tereng, sekarang kondisiku benar-benar tidak enak – sakit. Segala posisi tidur yang kucoba tetap tidak mengenakkan. Keadaan malam dengan angin kencang membuat kondisiku benar-benar lemah. Sampai sekarang, handuk mandi dan tisu sudah menjadi korban. Sebelumnya, lengan baju hangatku juga menjadi korban ingusku. Sungguh, sakit itu tidak mengenakkan sama sekali.


Karena kondisi seperti ini, seharusnya aku minum obat. Namun, aku termasuk tipe orang yang sungkan minum obat. Sebagai pengganti, aku mengolesi diriku dengan minyak kayu putih. Ini sebenarnya bukan obat flu, dll, itu. Seharusnya ini aku menggunakan balsem. Berhubung balsem tidak ada, akhirnya memutuskan untuk pakai minyak kayu putih.

Bukan hanya itu, saat sakit begini, Kepala Sekolah pagi tadi menelpon, menanyakan kabar kondisiku. Saat beliau tahu kondisiku, beliau bertanya tentang pekerjaanku. Alhamdulillah, dapat kritikan, “Seharusnya pekerjaan itu dibuat di sekolah.” Jawabanku? Hanya mengatakan, “Iya.” Ingin rasanya teriak, tapi tidak mungkin. Ini mungkin teguran supaya aku tidak lalai. Kalau tidak lalai, mungkin kerjaanku tidak akan aku kerjakan saat kondisi seperti ini.

Jadi intinya, teman-tema jaga kesehatan, ya. Kesehatan itu memang segala-galanya. Pekerjaan tidak akan lancar kalau kondisi tidak baik. Memang, sakit itu tidak mengenakkan bukan?


Reactions

Post a Comment

0 Comments