^^Girl’s Day kembali lagi. Kali ini
menyuguhkan MV I’ll Be Your di album Girl’s Day Everday #5. Album ini baru
saja dirilis, 27 Maret 2017. Aku benar-benar menantikan mereka kembali. Entah kenapa,
selalu suka dengan lagu-lagu mereka. Beberapa MVnya juga pernah aku download. Namun
itu pada masa-masa mereka meyuguhkan konsep yang cute. Tidak seperti yang
sekarang yang selalu meyuguhkan bagian tubuhnya yang selalu membuat laki-laki
berdecak. Tepatnya ngiler. Dengan konsep ini sebenarnya membuktikan bahwa
mereka sudah mulai dewasa. Makanya, tidak heran beberapa MVnya yang menyuguhkan
hal semacam itu ramai dikunjungi.
Hal biasa memang dikalangan Kpop.
Awal debut meyuguhkan betapa cantik dan manisnya mereka. Setelah berapa tahun,
langsung bongkar diri. Lebih ke arah jual tubuh sebenarnya. Bukan jual diri, ya.
Lebih ke arah jual tubuh yang hanya bisa dilihat. Dan untungnya, mereka
cantik-cantik. Haha. Orang Korea memang cantik-cantik. Kadang bingung milih
yang mana. Tapi sudahlah, sebagai pecinta musik Kpop, yang terpenting adalah
musik dan lagunya enak didengar. Tapi tidak dipungkiri sih, konsep begitu
memang bikin mereka semakin popular. Benar nggak, ya?
Baiklah. Saatnya aku mereview MV
mereka. Rasanya gatal saja untuk menulisnya. Apalagi, sempat berpikir,
kira-kira MV ini bercerita tentang apa. Awalnya bingung untuk menentukkan
temanya. Tapi, setelah 3 kali putar MV ini, akhirnya memutuskan untuk memilih
dua tema. Pertama, MV ini seperti curi-curi perhatian. Kedua, MV
ini bisa dikatakan ganas. Benar-benar ganas.
Berikut hasil reveiew kacanganku.
Semoga kalian rela membacanya sampai selesai.
Desain Cover Lagu
Desain cover lagu
menurutku simpel sekali. Tidak begitu rumit. Seperti editan ala-ala blog. Namun,
kesannya lebih keren. Terutama bagian foto Girl’s Day dengan pakaiannya yang
bisa dikatakan tertutup. Jadi, anak di bawah umur bisa melihatnya. Haha. Semoga
bisa seperti itu.
Koreo/Dance
Musik dan koreo-nya
nyambung. Menurtku bagus. Tapi sayang, kesan sexy alias pulgar masih terlihat
di sini. Beberapa bagian part MVnya menyuguhkan koreo. Ya, itu, kesan yang aku
bilang tadi sungguh membuat mata belalak. Kenapa konsepnya begini, ya? Tidak
masalah sih dengan kesan sexy-nya itu, tapi kenapa pakaiannya sampai segitu. Apa
tidak bisa disensor, ya? Label MV ini untuk umur 15 tahun. Apa di Korea sudah bisa
menyaksikan MV seperti ini ya, walau umurnya segitu? Entahlah.
Analisis MV
Seperti yang aku
katakana tadi, MV ini sepertinya bertema tentang curi-curi pandang dan
keganasan. Terlihat sekali Minah, Hyeri, Yura, dan Sojin mengekspresikan diri
dengan hal-hal yang bisa membuat orang berpikir negatif.
Baiklah. Dimulai
dari Minah. Di beberapa adegan. Di sebuah lorong. Mungkin itu semacam lorong
hotel/motel. Minah membutuhkan sesorang dalam kehidupannya. Hingga, dia
memiliki ide untuk melepas sepatunya di lantai. Setiap orang yang menemukannya
pasti berpikir bahwa dia yang memilikinya. Sehingga secara tidak sadar, orang
tersebut akan menemuinya. Selain itu, beberapa adegan juga memperlihatkan gaerah
Minah begitu ganas. Aku yang melihatnya sampai geleng-geleng kepala.
Berikutnya Hyeri.
Ini antara dia sebagai wasit atau pelatih tinju. Sebenarnya tidak cocok jika
dia dijadikan wasit atau pelatih. Pakaian yang digunakannya tidak begitu
nyambung. Tapi ya sudahlah. Tidak apa-apa. Yang penting dia cantik. Selain cantik,
di adegan ini dia juga memperlihatkan beberapa gerakan yang sama seperti Minah
yaitu lebih ke erotis tapi masih
terlihat ringan. Dan ganasnya malah terlihat saat satu petinju entah menang
atau tidak. Dia seolah tidak menerima kemenangan petinju tersebut. Alhasil, dia
yang meninju petinju tersebut.
Sojin. Personil yang
lebih tua. Kayaknya bisa disebut tante-tante. Soalnya, di sebuah ruangan. Entah
itu di kamar mandi atau kamar apa, aku tidak tahu. Yang pasti, dia bersama
anak-anak muda yang memiliki muka pengen. Eh. Abaikan! Di adegan ini, dia
berperan sebagai guru. Sepertinya. Semoga tidak salah. Namun, di sini lebih ke arah guru yang gatal. Beberapa adegan, dia memperlihatkan gestur tubuh yang
erotis. Bahkan ada yang sampai …. (sensor). Cuma berapa detik, tapi itu sangat
disayangkan. Kenapa mesti ada adegan itu, ya?
Selanjutnya,
alias terakhir. Yaitu bagian dari Yura. Mungkin di sini Yura lebih beruntung
daripada yang lain. Di sini, dia berperan sebagai guru musik. Tepatnya bagian
piano. Namun, agar terlihat seimbang, dia juga memperlihatkan sisi nakalnya
juga. Ya, seperti dia menggosok-gosok bagian kakinya dan sedikit gaya-gaya
genit yang membuat muridnya kepanasan. Dia juga begitu ganas dalam mengajar. Bukan
ganas untuk memukul, ya. Lebih tepatnya, dia ganas karena begitu semangatnya
mengajar, hingga piaononya terbakar.
Selain itu, ada
adegan di mana satu cowok entah itu polisi atau penjaga apa namanya, masuk di
sel yang ada Minah, Sojin, Hyeri dan Yura. Saat masuk, tiba-tiba cowok itu
menutup bagian bawahnya. Haha. Di sini kayaknya si cowok lagi …. (sensor). Dan alamak,
adegan berikutnya sangat-sangat memperlihatkan betapa ganasnya Girl’s Day. Tidak
terlalu sih, tapi setidaknya sudah menggambarkan.
Kesimpulan
Perlu ada
kesimpulan? Bisa dikatakan perlu tidak perlu. Namun menurutku sedikit penting. Soalnya,
menurutku MV ini tidak cocok untuk anak di bawah umur. Kalau di MVny berlabel
15 tahun. Untuk orang Indonesia tidak boleh di bawah umur 17 tahun. Catat, ya. Selain
itu, MV ini juga sedikit memperlihatkan adegan yang tidak pantas. Jadi, sedikit
bahaya untuk anak di bawah umur. Huh.
Baikalah. Sekian
reviewku untuk kembalinya Girl’s Day di tahun ini. Semoga kalian suka dengan
kembalinya mereka. Jangan lupa, dengar lagu mereka di album mini ini, ya. O ya,
untuk terakhir, bagian di mana adegan yang parah menurutku adalah: Sojin –
Minah – Hyeri dan Yura. Bagaimana menurut kalian? Sampai bertemu review
lainnya.^^
Catatan: habis nonton MV ini,
kayaknya harus banyak baca istigfhar deh! 😉
0 Comments
Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^