Ticker

6/recent/ticker-posts

Ketika Daerahmu Rawan Bencana

Bencana memang selalu datang. Di mana pun posisi, bencana akan datang menghampiri. Ini memang kehendak yang Kuasa. Sebagai manuisa, tidak bisa memungkiri hal demikian. Namun sebagai manusia, sebelum bencana itu datang, sebaiknya berbuat baiklah terhadap lingkungan. Seperti yang diketahui, banyak pakar yang mengatakan kalau lingkungan/alam ini tergantung dari manusia. Semakin baik manusia, maka alam pun turut baik. Tapi, sepandai apa pun pakar dalam menyerukan hal itu, jika manusia yang berpura-pura tidak mengerti jelas akan membuat alam semakin geram. Maka, tidak heran banyak bencana yang timbul di mana-mana. 

plang di lapangan/dekat dengan kantor desa Madayin

Itu mungkin merupakan sebagian kecil yang harus dipahami, terutama untuk diri kita sendiri. Namun yang pasti, seperti yang diketahui bahwa ada beberapa daerah yang memang rawan akan bencana. Terutama di Lombok Timur. Ya, ini bisa aku katakan daerahku sendiri. Daerahku memang bisa dikatakan rawan bencana, terutama banjir.

Bagaimana cara pemerintah mengatasinya?
Mungkin, ini bisa dikatakan bahwa pemerintah itu sangat mencintai masyarakatnya. Jauh-jauh hari, bahkan ini kerap dilakukan oleh pemerintah sekarang atau sebelumnya. Salah satunya buanglah sampah pada tempatnya. Sangat-sangat kita ketahui bahwa sampah merupakan sumber utama dari dampak banjir. Jika tidak ada sampah, mungkin air akan terus mengalir pada tempatnya. Tidak akan mengalami mampet di mana-mana. Akhirnya, dengan itu air akan naik di perkampungan. Nah, untuk ukuran di daerahku, mungkin ini sebagaian persen saja. Yang penting adalah penebangan hutan di mana-mana tidak terjadi. Sungguh disayangkan sekali.
plang petunjuk tempat pengungisan
Khusus desaku – Desa Madayin, memang tidak pernah mengalami banjir ke rumah penduduk. Namun mengalami banjir ke sawah-sawah orang. Karena ini merupakan luapan atau pelebaran yang dilakukan sungai. Sungai tidak bisa menampung saking banyaknya air. Hingga akhirnya, banyak sawah-sawah orang yang tergenang air. Tergenang air! Mungkin itu tidak masalah. Namun saat air itu mengalir, banyak batu-batu yang ikut juga. Bahkan pohon/kayu pun ikut terseret. Seperti kejadian beberapa minggu ini. Di daerahku, khususnya gubukku banyak sawah-sawah orang rusak alias kembali seperti tanah pada umumnya – penuh batu dan pohon. Tanaman pun otomatis rusak.
Bukan hanya sawah-sawah. Di bagian desaku, jalan raya pun ikut rusak saking derasnya air. Di bagian kecamatan Sambelia dan desa lainnya, banyak jalan yang rusak. Ini pun tingkat kerusakannya bisa dikatakan extrim. Tidak dipungkir, banjir tahun ini memakan korban juga. Mungkin, bagi kalian yang suka menonton berita, pasti sudah tahu bagaimana kondisi daerahku. Kalau tidak pernah nonton, boleh di cek di youtube.
Nah, dengan adanya kejadian ini, maka kita harus pandai-pandai merawat lingkungan/alam kita. Pemerintah juga tidak berhenti sampai di situ, pemerintah juga memberikan rambu-rambu berupa plang yang ada di jalan. Ini memang tujuannya untuk mengetahui bahwa daerah ini memang rawan sekali bencana. Seperti gambar yang aku suguhkan. Itu merupakan rambu-rambu/plang yang ada di daerahku yaitu berupa lapangan untuk pengusian. Tidak jauh dari plang itu, ada plang yang mengatakan daerahku rawan banjir. Tapi sayang, aku tidak mengambil fotonya. Insya Allah lain kali pasti aku akan mengambil fotonya.
Plang ini sangat berarti, terutama untuk para warga. Karena dengan plang ini seolah memberi petunjuk di mana lokasi pengungsian berada jika ada hal yang tidak kita inginkan terjadi. Semisal banjir yang datang ke rumah-rumah warga. Soalnya, antara sungai dan rumah-rumah warga berdekatan. Makanya, untuk tahun ini beberapa rumah warga rusak.
Jadi, sebagai warga yang baik, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal ini. Atau sebagai warga yang baik, plang atau semacam rambu-rambu di jalan raya sebaiknya kita jaga. Jangan sampai rusak. Ini jelas akan merugikan kita semua. Bukankah kita semua membutuhkan sebuah petunjuk?
Sekian dulu, mungkin inilah gambaran daerahku yang rawan akan bencana/banjir. Nah, bagi kalian yang tahu jangan sungkan untuk berbagi, ya….
Reactions

Post a Comment

0 Comments