Banyak orang bilang, masa remaja
adalah masa yang paling indah. Karena masa ini merupakan pencarian jati diri
bagi remaja. Banyak hal yang bisa dilakukan pada usia ini. Kadang, pertentangan
pun akan hadir saat gejolak remaja datang. Masa ini memang masa yang tidak
boleh diabaikan begitu saja. Karena hal inilah yang akan membuat pengalaman
bagi remaja. Sebaik-baiknya guru adalah pengalaman.
Masa remaja juga identik dengan
emosional yang tinggi. Menganggap diri benar sehingga tidak mau mendengar,
sering bertengkar dengan orangtua, bahkan sampai tidak menghargai orangtuanya.
Dengan hal demikian, banyak orangtua akan semakin pusing karena dianggap sebuah
kenakalan. Bahkan, orangtua mengangap itu sebuah serangan yang mampu membuat
mereka frustasi. Padahal, sejatinya, masa remaja ini adalah masa di mana remaja
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk itulah, orangtua seharusnya
jangan menganggap hal itu adalah sebuah serangan.
Dengan perihal, orangtua haruslah
lebih aktif untuk menjaga dan membimbing agar remaja tidak terbawa arus yang
berbahaya. Karena remaja masilah tergolong sebagai anak. Maka, orangtua harus
mengarahkan remaja sebagaimana dalam Undang-undang tentang Perlindungan Anak
pada pasal 11 yang menyebutkan, “Setiap anak berhak untuk beristirahat dan
memanfaatkan waktu luang bergaul dengan anak yang sebaya bermain, berkreasi,
dan berkreasi dengan minat bakat dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan
diri.”
Untuk menjaga kestabilan
sebagaimana yang terpapar dalam pasal 11 tersebut, maka orangtua harus memahami
remaja. Hal ini berguna agar tidak ada kecekcokan yang berlebihan antara remaja
dan orangtua. Untuk hal itulah, maka orangtua harus memahami remaja, dalam hal
ini yaitu sikap remaja. Dan, inilah 7 sikap remaja yang harus dipahami
orangtua.
1. Remaja selalu berkeinginan
untuk pisah
Remaja mulai memperhatikan
privasi. Saat ini, remaja mulai tidak nyaman berada di rumah. Pergi bersama
teman-teman. Kadang jika orangtua marah saat seperti itu, maka, remaja
benar-benar ingin berpisah dengan orangtua. Bukan hanya itu saja, saat remaja
merasa tidak nyaman dengan peraturan rumah, maka remaja akan enggan di rumah.
Percekcokan akan sering muncul.
2. Remaja menganggap dirinya
hebat
Remaja akan bersikap seperti orang
hebat – serba tahu. Dengan hal ini, remaja seolah tidak memerlukan bantuan.
Bukan hanya itu saja, selain menganggap dirinya hebat, remaja juga akan
menunjukkan sikap kasar, meremehkan orangtua, bahakan orang lain. Ini semata
karena remaja merasa dialah yang paling dari segalanya.
3. Remaja mengalami hormonal
Hormonal remaja sedang berkembang
pesat. Karena itulah, maka ekspersi dari itu semua adalah perubahan sikapnya.
Dengan ini, perkataan kasar, perilaku tidak enak, akan muncul dari remaja.
4. Remaja mencari teman sebaya
untuk bergaul
Remaja mulai membentuk kelompok
dengan teman sebayanya. Hal ini karena remaja akan merasa nyaman, terutama bila
kelompoknya memiliki kesamaan karakter. Dengan adanya rasa nyaman, maka remaja
dengan mudahnya berekspresi.
5. Remaja mulai tertarik dengan
lawan jenisnya
Dalam tahap ini, tentu diringi
dengan perkembangan oragnisme remaja. Bahkan, remaja mulai tertarik untuk
menarik perhatian lawan jenisnya. Sikapnya juga akan berubah seperti lebih
romantis, lebih peka, dan bertingkah aneh.
6. Remaja lebih meperhatikan
penampilan
Seiring perkembangannya, apalagi
sudah tertarik dengan lawan jenisnya, remaja juga akan sering memperhatikan
penampilannya. Bahkan, hal ini akan menjadi kegiatan yang wajib bagi remaja.
Ini semata, jelas, untuk menarik perhatian lawan jenis, atau setidaknya akan
menarik perhatian orang lain.
7. Kebutuhan remaja meningkat
Bukan hanya membutuhkan tampilan
secara fisik, remaja juga membutuhkan segalanya dari aspek mana pun. Sehingga
tidak mau, kebutuhan itu semakin meningkat. Dengan kebutuhan itu, banyak hal
yang bisa remaja lakukan. Misalnya, pergi mencari pengalaman dan lambat laut
membutuhkan yang namnya privasi.
Dengan adanya sikap-sikap yang
ditunjukkan remaja, sebagai orangtua harus memahaminya. Bukan hanya sekedar
itu, hal ini juga membuat orangtua harus benar-benar memperhatikan remaja.
Sejatinya, masa remaja adalah masa yang paling rentan terhadap pengaruh positif
dan negatif. Dibutuhkan pula penjaga yang baik, namun tidak menunjukkan sikap
yang mengekang.
Memang, menjadi orangtua apalagi
memiliki anak susia remaja membutuhkan aspek extra dari segi mana pun. Namun, apa
pun itu, orangtua adalah penentu segalanya.
0 Comments
Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^