Ticker

6/recent/ticker-posts

7 Cara Penanggulangan Kenakalan Anak

Hal terberat dalam mendidik yaitu ketika tidak berhasil dalam mendidk. Karena ketidak berhasilan itu, maka banyak yang mengatakan kalau mendidik itu sulit. Bukan hanya itu, mendidik juga membutuhkan tenaga dan waktu. Kadang, karena lelahnya dalam mendidik, emosi yang semula padam, bisa saja meluap dan akhirnya tidak segan melakukan kekerasan. Jadi, tidak heran jika ada seorang guru bisa masuk penjara gara-gara melakukan kekerasan. Padahal, jika ditinjau ulang, tindak kekerasan itu bisa terjadi karena sulitnya mendidik, terutama pada anak-anak yang memang karakternya sulit diatur. Lalu, siapa yang salah? Dalam hal ini, kedua belah pihak tidak ada salahnya. Namun, sesuai dengan peraturan Undang-undang tentang Perlindungan Anak, bila ada bukti maka seorang gurulah yang salah.


[ image source ]



Pemukulan terhadap anak memang dikategorikan dalam kekerasan. Apalagi, jika tindak kekerasan itu mengakibatkan anak terluka dari segi fisik dan mental. Jika fisik bisa diobati, kalau mental? Inilah yang menyebabkan pemerintah menerapkan Undang-undang tentang Perlindungan Anak. Pemerintah tidak menginginkan generasi penerus Bangsa memiliki mental yang buruk.

Sekali lagi, mendidik itu memang sulit. Tapi, apa karena sulit lalu orangtua tidak mau mendidik anak? Karena hal demikian akan membuat orangtua membiarkan anak semaunya? Kalau memang begitu, buat apa memiliki anak. Padahal, anak itu anugerah. Anak itu tambang emas untuk memperoleh barokah dari Yang Maha Esa. Jadi, sebagai orangtua wajib mendidik anak sebagaimana pun anak itu.

Mendidik anak adalah salah satu tugas wajib bagi orangtua. Walapun dalam mendidik, hal terberat adalah ketika ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi. Karena di saat mendidik, emosilah yang akan menentukkan segalanya. Jika emosi tidak terkontrol, pemukulan dan lain-lainnya akan tercipta. Kalau sudah demikian, maka cap ‘Anak Nakal’ akan mudah sekali dicapkan ke anak. Padahal, sejatinya anak memang harus demikian. Maksudnya, seorang anak memang bertingkah semaunya, tanpa memikirkan apa itu perbuatan salah atau tidak, layaknya seperti anak-anak.

Anak yang dicap nakal, apalagi mememiliki orangtua yang suka memukul, maka akan mengalami perubahan seperti pendiam, pendedam, pemarah dan bisa melakukan kekerasan ke orang lain. Kalau sudah demikian, siapa yang salah? Tentu orangtuanya, terutama pola dalam mendidik anak.

Sebagai orangtua, tentu menginginkan anak yang baik. Lalu bagaimana cara mencetak anak yang baik? Sebenarnya, banyak cara untuk bisa mencetak anak yang baik. Karena biasanya, setiap orangtua memiliki pola mendidik yang berbeda-beda. Dalam melakukan hal itu, sebaiknya hal terutama yang diperhatikan adalah tingkat kenakalan anak. Karena sebagaimana pun cara mendidik anak, jika kenakalan yang sulit diterima atau kenakalan berat, maka orangtua termasuk tidak berhasil dalam mendidik anak.

Jadi, untuk menangani kenakalan anak yang memang sulit diterima, maka perlu ada solusi untuk menanggulangi semua itu. Dalam buku yang berjudul Menciptakan Pribadi Anak Mudah Bergaul karya Muryanto, S.Pd, ada 7 point cara menanggulangi kenakalan pada anak. Berikut point dan uraiannya.

1. Buat Peraturan
Di rumah, sebaiknya orangtua membuat peraturan kepada anak. Seperti sebuah jadwal tersendiri. Misal, seperti kapan anak tidur siang, belajar, bermain dan menonton TV. Jadwal yang sudah terbentuk, tidak lepas dari kontrol orangtua. Karena biasanya pada saat belajar, anak membutuhkan bimbingan.

2. Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Saat orangtua mengetahui anak tergolong nakal, sebaiknya orangtua mengarahkan anak ke lain hal dengan nasihat-nasihat baik.  Usahakan, berikan penjelasan pada anak bahwa melakukan hal ini akan sangat bermanfaat atau tidak baginya.

3. Memahami Perilaku Anak
Seperti hal di atas, mengetahui bagimana sikap anak adalah hal terutama. Jika sudah mengetahui bagaimana anak itu sendiri. Jika anak termasuk nakal, maka orangtua wajib mengetahui penyebab kenakalan anak muncul. Jika sudah ditemukan, sebaiknya orangtua menasihati.

4. Menerapkan Kedisiplinan
Menuju sukses memang harus displin. Untuk mencapai itu memang butuh proses. Dalam hal ini, jadwal yang sudah diberikan atau peraturan yang sudah diberikan anak, sebaiknya dilakukan dengan benar-benar, atau harus disiplin.

5. Hindari Marah
Ketidakmampuan mengontrol emosi memang penyebab dari semua tindak kekerasan. Jadi, saat mendidik usahakan hindari kemarahan yang berlebihan. Sebaiknya, jika saat emosi tidak bisa terkontrol, cobalah untuk menghindari anak. Karena marah di depan anak, akan menimbulkan pemandangan buruk terhadap orangtua.

6. Hindari Kekerasan Fisik pada Anak
Dalam kemarahan, kadang tanpa disadari, orangtua biasanya akan memukul, menjewer, dan lain-lain pada anak. Padahal, tingkah itu sangatlah tidak baik. Karena anak yang diperlakukan seperti itu, bisa saja akan mencontoh dan memperaktikan ke orang lain. Jadi, melakukan kekerasan secara fisik memang merugikan diri sendiri.

7. Jangan Beteriak
Marah identik dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik. Dengan kelakuan demikian, tanpa disadari orangtua sudah melukai perasaan anak. Hal ini akan menyebabkan anak tidak suka dengan orangtua, bahkan, akan dendam. Maka dari itu, hindari berteriak-teriak ke pada anak.

Demikianlah 7 cara penanggulangan kenakalan anak. Sesungguhnya, setiap anak adalah titipan. Sebagai orangtua, sebaiknya ciptakan suasana yang baik ke anak. Karena, mendekatkan diri ke anak maka orangtua akan lebih mengenal anaknya sendiri. Hal-hal yang menyangkut kenakalan anak akan bisa terhindari jika orangtua benar-benar mendidik anak dengan baik.

Tidak ada anak yang nakal, hanya saja tinggal orangtualah yang membentuk anak menjadi lebih baik. Semua tindakan yang dialkukan anak semata hanyalah ekpresi mereka. Jadi, jangan mudah mengecap bahwa anak itu nakal. Mulailah mendidik anak dari rumah!
Reactions

Post a Comment

0 Comments