Kurikulum 2013 memberikan ruang
untuk gemar membaca untuk siswa. Karena ada ruang seperti ini, maka guru juga
harus membiasakan siswa untuk membaca. Kalau tidak salah, Anies Baswedan dulu
juga pernah mengatakan kalau siswa minimal membaca 15 menit di awal belajar. Jadi,
membaca itu tidak lepas dari siswa, apalagi ranahnya di sekolah.
Bagi teman-teman yang menemukan
kesalahan tulisan di atas, silahkan koreksi saya. Saya dengan senang hati
menerimanya.
Karena hal demikian, maka saya
juga mencoba untuk membuat siswa untuk mulai membaca. Saya tahu, siswa di rumah
tidak pernah membaca. Khususnya bagi kalangan anak pedesaan. Anak pedesaan
disibukkan dengan kegiatan merumput yang rutin. Biasanya, anak pedesaan akan
merumput saat pulang sekolah. Atau kalau hari libur, mereka bebas menentukan
waktu untuk merumput. Maka dari itu, saya sering mengatakan kalau anak desa itu
modelnya seperti ini; habis pulang sekolah, tas bukannya dibuka ulang, atau
lainnya, malah tas akan dibuang lalu dirapikan lagi untuk esok harinya. Keadaan
ini tidak mutlak sih. Ada beberapa siswa yang bila ada guru mengatakan seperti
itu akan protes. Jika protes, biasanya siswa tersebut bertanda suka membaca
buku. Entah rutin atau tidak. Intinya siswa tersebut berusaha untuk membaca.
Keadaan demikian, maka saya
mencetuskan untuk membuat sebuah rancangan pembelajaran ala saya sendiri. Mungkin
saja guru lain juga pernah menerapkannya, atau ada yang sudah mempratekkan
model ini, atau saya saja yang tidak pernah tahu hal itu. Ah, sudahlah. Di sini
saya hanya ingin berbagi terkait mebiasakan siswa membaca. Selain membaca,
ada hal lain yang juga saya ciptakan selain membaca. Saya mengiringi hal
tersebut. Hal tersebut saya maksud adalah membaca, lalu mengingatnya. Jadi, di
sini saya hanya ingin tahu seberapa kuatkah daya ingat siswa setelah mereka
membaca. Tentu, ada hal-hal kelanjutan yang saya lakukan untuk mengetes daya
ingat mereka. Apa sajakah itu?
Hal pertama,
tentu membiasakan siswa untuk membaca. Kira-kira, pertemuan ini membahas
tentang apa. Saat itulah, siswa akan disuruh untuk membaca. Siapkan waktu
barang 10 menit. Bisa kurang atau lebih.
Hal kedua,
saat siswa membaca, atau boleh sebelum siswa membaca, sisipkan hal apa yang
mereka dapatkan dari kegiatan yang dilakuakn. Atau, sebelum memulai, guru
menjelaskan model yang akan diterapkan. Karena dengan pemberitahuan, siswa akan
menyiapkan diri untuk membaca dengan rapi/lebih memahami. Hal ini sebenarnya
masih diragukan bila dilihat dari tingkat daya serap siswa dalam hal membaca. Namun,
inilah dasar supaya hal yang diinginkan bisa terwujud.
Hal ketiga,
jika waktu yang diberikan kepada siswa habis, maka mulailah untuk menguji
kekuatan daya ingat siswa. Tentu, dengan menutup paket/catatan yang dibaca. Perintah
siswa untuk meletakkan paket/catatan di depan dengan rapi. Dan, guru mulai
membacakan soal yang akan dijawab oleh siswa. Jadi, sebelumnya siswa disuruh
untuk menyiapkan kertas atau lainnya. Sebenarnya, ada 2 tehnik untuk menguji
daya ingat siswa.
1.
Dengan membacakan soal,
siswa menjawab di lembaran.
2.
Guru membacakan soal, lalu
siswa menjawab dengan lisan. Tentu, jika melakukan tehnik ini guru harus
menjelaskan terkait tentang hal ini. Ini bertujuan demi kesiapan siswa. Ada beberapa
keunggulan dengan tehnik ini; guru bisa tahu dengan cepat siswa mana yang
memiliki daya ingat yang kuat.
Mungkin, hanya ini dulu yang bisa
saya sampaikan. Jika ada hal yang belum teman-teman pahami, silahkan tinggalkan
komentar. Insya Allah saya akan semangat untuk menjawabnya.
Tulisan ini hanya sekedar model
ala saya. Tidak tahu apa ini benar-benar efektif untuk semua mata pelajaran. Yang
pasti, model dalam hal ini mampu membiasakan siswa untuk membaca. Berikutnya,
daya ingat siswa juga akan diasah. Kenapa demikian? Saya beranggapan, seuatu
yang tumpul apabila sering diasah maka akan menjadi hal tajam. Jadi, tidak ada
salahnya mencoba, kan?
Baiklah. Jika dalam tulisan ini
banyak ditemukan kekurangan atau gelagat saya yang tidak baik, maka silahkan
teman-teman memberikan masukan.
6 Comments
mantaf mas, di tunggu kunjungan baliknya https://imamjekicun.blogspot.com
ReplyDeleteterima kasih... siap untuk meluncur!
DeletePak guru artikelmu memang josss ,
ReplyDeleteterima kasih... masih belajar.
Deletejadikan buku pelajaran layaknya novel, pasti seru!
ReplyDeleteberarti harus buat buku sendiri dong. hehe.. buku paket kan tidak ada yang seperti itu.
DeleteBerbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^