Gratisan! Mendengar kata itu,
siapa sih yang tidak mau gratisan. Yang namanya grataisan ya tidak mengeluarkan
uang alias cuma-cuma. Nah, untuk dapat yang gratisan kira-kira giman ya,
caranya? Hmm... (garuk-garuk kepala dulu). Dalam hal ini, aku akan membagikan
cara untuk memperoleh yang namanya gratisan. Ada yang mau? Tapi, dalam bahasa
ini lebih ke aspek buku, ya... jadi, jangan berharap dapat gratisan sesuai apa
yang diinginkan. (kalau itu mah, mimpi namanya).
Baiklah, aku tidak ingin berpanjang lebar. Jadi, untuk tahap pertama memperoleh buku gratis adalah dengan membeli buku. Kenapa? Karena dengan membeli buku kita akan mendapat menggait buku berikutnya dengan gratisan. Paham, kan maksud aku? Kalau tidak paham, simak yuk....
Jadi gini, aku contohkan yang pernah aku lakukan. Akhir tahun 2014, kan, aku punya buku yang judulnya Dua Keping Cinta (promosi dikit), itu buku perdanaku, loh. Aku tidak pernah nyangka bisa di ACC oleh penerbit mayor. Ya... mungkin, namanya rizki kali ya. Nah, aku kan sudah punya buku, jadi, untuk dapat buku yang baru dengan alias judul yang baru atau penerbit yang lain, akhirnya aku ngajak-ngajak teman yang mau barteran denganku, dan akhirnya ada beberapa teman yang mau. Alhasil, bukuku yang hanya satu saja, bisa berubah menjadi beberapa buku. Asyik, kan?
Baiklah, aku tidak ingin berpanjang lebar. Jadi, untuk tahap pertama memperoleh buku gratis adalah dengan membeli buku. Kenapa? Karena dengan membeli buku kita akan mendapat menggait buku berikutnya dengan gratisan. Paham, kan maksud aku? Kalau tidak paham, simak yuk....
buku hasil barteran |
Jadi gini, aku contohkan yang pernah aku lakukan. Akhir tahun 2014, kan, aku punya buku yang judulnya Dua Keping Cinta (promosi dikit), itu buku perdanaku, loh. Aku tidak pernah nyangka bisa di ACC oleh penerbit mayor. Ya... mungkin, namanya rizki kali ya. Nah, aku kan sudah punya buku, jadi, untuk dapat buku yang baru dengan alias judul yang baru atau penerbit yang lain, akhirnya aku ngajak-ngajak teman yang mau barteran denganku, dan akhirnya ada beberapa teman yang mau. Alhasil, bukuku yang hanya satu saja, bisa berubah menjadi beberapa buku. Asyik, kan?
Langkah
berikutnya, biar bukuku bertambah, caranya harus buat resensi dan dikirim ke
media. Awalnya, aku tidak pernah terpikir untuk hal itu, namun melihat
teman-teman yang sering dapat buku gratis dari ngerensensi, jadi, aku mau
melakukan hal itu. Dan alhasil, ya... namanya baru belajar negerensensi,
hasilnya pasti tidak memuaskan; gagal di tengah jalan saat menulisnya, tidak
bagus, dan masih ada kendala lainnya. Namun, sebenarnya sih, kalau kita mau
bisa, ya jelas dengan mencoba. Salah satu caranya, ya, sering-sering baca punya
teman-teman yang sudah dimuat di media. Kalau sudah demikian, ya, mulai untuk
menulis. Jika sudah, siapakan e-mail media yang mau kita kirimi.
Gagal? Waw, ini hal lumrah sih. Tidak ada yang langsung instan. Semua butuh proses. Jadi, jangan berpikir untuk menyerah, ya (berharap aku juga demikian). Nah, selama tahap proses itu, hingga pada akhirnya ada dua naskah resensiku yang dimuat media. Senang? Pasti dong, karena proses yang kualami membuahkan hasil.
Kalau sudah dimuat media, saatnya untuk mengadu ke yang punya buku dan penerbit. Maunya sih biar dapat buku gratis. Nah, salah satu buku yang aku resensi ternyata berubah jadi tiga buku. Kok begitu? Iya... kan, aku sudah mengadu pada penulis dan penerbitnya. Jadi, dapat buku dari penulis dan penerbitnya. Keren, kan? Sedangkan resensi satunya, tidak dapat apa-apa karena buku yang kuresensi tergolong sudah lama. Catatannya sih, setiap penerbit punya ketentuan untuk memberikan buku gratis dari resensi. Makanya, kalau mau dapat, harus beli buku yang baru, ya....
Gagal? Waw, ini hal lumrah sih. Tidak ada yang langsung instan. Semua butuh proses. Jadi, jangan berpikir untuk menyerah, ya (berharap aku juga demikian). Nah, selama tahap proses itu, hingga pada akhirnya ada dua naskah resensiku yang dimuat media. Senang? Pasti dong, karena proses yang kualami membuahkan hasil.
Kalau sudah dimuat media, saatnya untuk mengadu ke yang punya buku dan penerbit. Maunya sih biar dapat buku gratis. Nah, salah satu buku yang aku resensi ternyata berubah jadi tiga buku. Kok begitu? Iya... kan, aku sudah mengadu pada penulis dan penerbitnya. Jadi, dapat buku dari penulis dan penerbitnya. Keren, kan? Sedangkan resensi satunya, tidak dapat apa-apa karena buku yang kuresensi tergolong sudah lama. Catatannya sih, setiap penerbit punya ketentuan untuk memberikan buku gratis dari resensi. Makanya, kalau mau dapat, harus beli buku yang baru, ya....
buku hasil resensi |
Nah,
bagaimana teman-teman, tertarik, kan? Yuk negeresensi. Aku saja masih mencari
keberuntungan dari ini. Ya... walaupun masih tahap belajar juga sih (masih suka
lalai).
Akhirnya, semoga ini bermanfaat, ya.....
Akhirnya, semoga ini bermanfaat, ya.....
Kelupaan! Dapat buku gratis bisa
juga dengan ikut kuis di media sosial. Kalau ini sih, aku pernah menang. Tapi,
banyak nggak beruntungnya. Ya... maklum, kan, kuis. Pasti ada kalah dan
menangnya.^^
0 Comments
Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^