simfonikehidupan.wordpress.com
Di Belanda, dikisahkan seorang ayah dan anak berusia 12 tahun yang
beragama Islam. Mereka berdua bertekat untuk menyebarkan agama Islam di sana,
tujuannya agar orang-orang lebih mengenal Islam. Cara yang ditempuh yaitu
dengan membagikan buku kecil ke orang-orang yang mereka temui, bahkan, anak
yang berusia 12 tahun itu, kadang, pergi ke rumah-rumah orang.
Suatu hari,
dengan kegiatan biasa, yaitu membagikan orang-orang buku kecil, tiba-tiba hujan
turun dengan sangat lebatnya, bahkan dinginnya luar biasa. Namun, anak berusia
12 tahun itu tetap bertekat untuk menyebarkan buku kecil yang dibawanya.
“Kau jangan
lakukan itu, Nak. Hujan masih deras, kau bisa saja sakit. Bahkan, mungkin kau
kedinginan,” tegur sang ayah kepada anaknya.
“Tidak
apa-apa, Yah. Aku bisa menggunakan payung, bahkan jas hujan. Atau kalau aku
kedinginan, aku akan menggunakan mantelku,” ujar anak itu mengindahkan teguran
ayahnya.
Akhirnya,
sang ayah membiarkan anak itu. Anak itu pun mulai membagikan buku yang
dibawanya. Hingga akhirnya, ia sampai di sebuah rumah. Rumah itu tampak kosong,
namun ia tetap mengetuk pintu rumah itu.
Berapa menit,
seorang perempuan paruh baya keluar dari rumah itu. Lalu anak itu memberikan
buku yang dibawanya lalu pergi.
#
twicsy.com
Suatu hari, di
sekitar rumah perempuan paruh baya itu, ada masjid yang mengadakan pengajian. Perempuan
paruh baya itu datang ke masjid untuk mendengar pengajian. Hingga akhir
pengajian selesai, ulama/ustazh yang memberikan pengajian memberikan kesempatan
pada jamaah untuk bertanya, dan perempuan paruh baya itu berdiri.
“Aku tahu,
Tuhan tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya,” mulai permpuan paruh baya itu.
“ Saat itu, aku ingin bunuh diri karena suamiku sudah meninggal dunia. Aku sangat
mencintai suamiku. Aku berpikir, aku tidak bisa hidup tanpa suamiku. Hingga akhirnya,
aku memutuskan untuk bunuh diri. Aku sudah menyiapkan gantungan di pintuku. Aku
pun sudah mengikatkan leherku ke gantungan itu, hingga pada akhirnya sebuah
ketukan pintu membuat aku membatalkan niatku. Saat aku membuka pintu, aku
menemukan seorang anak yang menyapaku sambil senyum, dan ia memberikan aku
sebuah buku tentang Islam. Dari sanalah, aku mempelajari Islam. Dan untuk hari
ini, aku akan menyatakan kalau aku akan masuk Islam. Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah.”
Mendengar
cerita singkat perempuan paruh baya itu, para jamaah tercengang dibuatnya.
#
Catatan
Cerita ini aku kisahkan kembali
saat mendengar pengajian di Islam Itu Indah Trans TV, hari Sabtu tanggal 27
Pebruari 2016 (semoga tidak salah). Mungkin, dari pengisahan ini tidak sesuai
dengan yang diceritakan, tapi aku tidak menghilangkan inti dari ceritanya. Semoga
dengan cerita ini, dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin....
0 Comments
Berbagi itu menyenangkan. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar. Beri kritik & saran juga diperbolehkan. Salam kenal, ya... ^_^